Tugas Pengantar Teknologi Informasi 01
Oleh Pak (Chayadi Okto) STIKOM Surabaya
Nama : Raisa Alifianoor
NIM : 11410100084
TUGAS_PTI01_RAISA ALIFIANOOR_SI0211
KASUS DELL
Jakarta, Kasus laptop terbakar karena overheat baterai rupanya berkali-kali dialami oleh produk keluaran Dell Inc. Satu lagi laptop produk pabrikan Dell yang dilaporkan meledak dan terbakar.
Bila baru saja warga Illinois, Amerika Serikat (AS) melaporkan hal tersebut di sebuah forum, seorang warga Singapura yang mengalami hal serupa November 2005 lalu juga ikut angkat bicara.
Hal itu terjadi saat dia sedang lembur awal November 2005. Saat sedang bekerja, tiba-tiba laptop Dell seri Latitude D410 miliknya mengeluarkan bunyi seperti petasan
"Memang tidak seperti ledakan besar, tetapi mesin itu mulai mengeluarkan asap putih yang mulai memenuhi seluruh ruangan. Kemudian, api mulai berkobaran dari salah satu sisi laptop," lapor warga Singapura yang enggan disebutkan namanya itu kepada Sydney Morning Herald yang dikutip detikINET, Selasa (01/08/2006).
Walau pihak Dell segera mengganti laptop yang terbakar itu dengan yang baru, namun menurut pelapor, pihak Dell tidak menjelaskan lebih lanjut di mana letak kesalahannya dan mengapa hal itu bisa terjadi pada laptopnya. "Sekarang saya jadi takut hal serupa akan terjadi lagi pada laptop ini," kesahnya.
Sebagai antisipasi, pelapor memaparkan bahwa ia enggan menggunakan laptopnya di tempat-tempat rawan seperti pesawat, apalagi di pangkuannya.
Insiden baterai laptop yang terlampau panas hingga menyebabkan terbakar memang diketahui banyak terjadi. Menurut Komisi Keamanan Produk Konsumen Amerika Serikat, di negeri Paman Sam itu sebanyak 43 laptop dilaporkan terbakar, sejak tahun 2001.
Di Osaka, Jepang, insiden laptop terbakar juga terjadi di tengah seriusnya konferensi. Diketahui laptop yang terbakar tersebut juga keluaran Dell yang serinya tidak diinformasikan.
Investigasi yang dilakukan pihak Dell terkait peledakan di Jepang tersebut, menyatakan, adanya kesalahan pada sel baterai lithium ion yang dipakai laptop tersebut.
Menurut Komisi Keamanan Produk Konsumen AS, walau beberapa kali kasus ini terjadi pada notebook pabrikan Dell, bukan berarti pabrikan lain tidak mengalami hal yang sama.
KISAH MICHELE DELL
"Masalah sudah pasti muncul. Bagaimana kemampuan Anda untuk mengatasinya dan belajar dari masalah itu agar tidak mengulanginya. Hal itu yang akan membawa Anda
Oleh Pak (Chayadi Okto) STIKOM Surabaya
Nama : Raisa Alifianoor
NIM : 11410100084
TUGAS_PTI01_RAISA ALIFIANOOR_SI0211
KASUS DELL
Jakarta, Kasus laptop terbakar karena overheat baterai rupanya berkali-kali dialami oleh produk keluaran Dell Inc. Satu lagi laptop produk pabrikan Dell yang dilaporkan meledak dan terbakar.
Bila baru saja warga Illinois, Amerika Serikat (AS) melaporkan hal tersebut di sebuah forum, seorang warga Singapura yang mengalami hal serupa November 2005 lalu juga ikut angkat bicara.
Hal itu terjadi saat dia sedang lembur awal November 2005. Saat sedang bekerja, tiba-tiba laptop Dell seri Latitude D410 miliknya mengeluarkan bunyi seperti petasan
"Memang tidak seperti ledakan besar, tetapi mesin itu mulai mengeluarkan asap putih yang mulai memenuhi seluruh ruangan. Kemudian, api mulai berkobaran dari salah satu sisi laptop," lapor warga Singapura yang enggan disebutkan namanya itu kepada Sydney Morning Herald yang dikutip detikINET, Selasa (01/08/2006).
Walau pihak Dell segera mengganti laptop yang terbakar itu dengan yang baru, namun menurut pelapor, pihak Dell tidak menjelaskan lebih lanjut di mana letak kesalahannya dan mengapa hal itu bisa terjadi pada laptopnya. "Sekarang saya jadi takut hal serupa akan terjadi lagi pada laptop ini," kesahnya.
Sebagai antisipasi, pelapor memaparkan bahwa ia enggan menggunakan laptopnya di tempat-tempat rawan seperti pesawat, apalagi di pangkuannya.
Insiden baterai laptop yang terlampau panas hingga menyebabkan terbakar memang diketahui banyak terjadi. Menurut Komisi Keamanan Produk Konsumen Amerika Serikat, di negeri Paman Sam itu sebanyak 43 laptop dilaporkan terbakar, sejak tahun 2001.
Di Osaka, Jepang, insiden laptop terbakar juga terjadi di tengah seriusnya konferensi. Diketahui laptop yang terbakar tersebut juga keluaran Dell yang serinya tidak diinformasikan.
Investigasi yang dilakukan pihak Dell terkait peledakan di Jepang tersebut, menyatakan, adanya kesalahan pada sel baterai lithium ion yang dipakai laptop tersebut.
Menurut Komisi Keamanan Produk Konsumen AS, walau beberapa kali kasus ini terjadi pada notebook pabrikan Dell, bukan berarti pabrikan lain tidak mengalami hal yang sama.
KISAH MICHELE DELL
"Masalah sudah pasti muncul. Bagaimana kemampuan Anda untuk mengatasinya dan belajar dari masalah itu agar tidak mengulanginya. Hal itu yang akan membawa Anda
sukses.".
Kalimat itu pernah dikatakan Michael Dell. Mengenang perjalanan kariernya hingga mencapai sukses sebagai CEO Dell Inc. Dell yang dikenal sebagai pekerja keras sejak kecil selalu belajar mengatasi masalah. Dia berusaha keras mencari jalan keluar dan akhirnya sukses.
Michael Saul Dell, mungkin hanya orang-orang tertentu yang mengetahui nama itu, akan tetapi kalau Dell Computer semua orang pasti tahu. Betul sekali, Michael Dell adalah pendiri dari perusahaan Dell Computer yang terkenal tersebut. Berkat inovasi, daya kreatifitas yang tinggi Michael Dell berhasil membawa perusahaanya meraih sukses sebagai salah satu perusahaan yang terkemuka didunia. Berikut biografi singkat dari Michel Saul Dell dan perusahaanya, Dell Computer.
Posisi yang diraihnya saat ini bukan diterima begitu saja. Pencapaian itu didapat melalui keringat dan kerja keras. Memang Dell bukanlah anak keluarga miskin. Ibunya adalah seorang pialang saham, dan ayahnya seorang dokter gigi. Karena itu, tidak heran jika ayahnya menginginkan Dell kuliah di bidang kesehatan. Namun, Dell lebih suka dengan bidang komputer. Hal ini ditunjukkan saat berusia tujuh tahun ketika dia membeli kalkulator pertamanya. Pria kelahiran 23 Februari 1965 ini kemudian mendapatkan mesin teletype saat masih duduk di bangku SMP. Lalu, mesin itu dia program setelah pulang sekolah. Saat berusia 12 tahun, pria bernama lahir Michael Saul Dell ini bekerja sebagai tukang cuci piring di restoran China di Houston,Texas. Dell menerima upah USD2,30 per jam. Pendapatan yang diterima itu dia kumpulkan untuk membeli perangko. Dell kecil memang gemar mengoleksi prangko.
Sukses dalam mengembangkan perusahaannya, tak membuat Dell lupa pada kesejahteraan sesama. Oleh karena itu pada tahun 1999 Dell dan istrinya, Susan, membentuk Michael & Susan Dell Foundation untuk mengelola investasi dan upaya filantropi keluarga Dell. Melalui yayasan, Dell menggunakan sebagian dari kekayaan pribadinya untuk membantu anak-anak di seluruh dunia dengan berfokus pada kesehatan, pendidikan, keamanan, pengembangan generasi muda, dan perawatan anak usia dini, yang pada tahun 2005 memberikan sumbangan lebih dari $ 1 miliar, memberikan jutaan dolar untuk membantu korban tsunami 2004 di Asia selatan. Pada tahun 2006 ia juga menyumbang $ 50 juta kepada University of Texas di Austin.
Dari kegemarannya ini pula, dia mendapat uang pertamanya sebesar USD 1.000 setelah menjual seluruh koleksinya. Dalam usianya yang masih belia, Dell kerap bergonta-ganti pekerjaan mulai menjadi bus boy, bekerja sebagai karyawan di toko perangko dan koin langka, hingga menjadi penjual koran yang menyediakan layanan pemesanan lewat telepon.
Namun, ketertarikan Dell dunia komputer semakin terpatri saat berusia 15 tahun. Setelah bermain dengan komputer di Radio Shack, dia memiliki komputer pertamanya, sebuah Apple II, yang segera dibongkar untuk melihat cara kerjanya. Dell kemudian mencoba merakit kembali komputer yang dibongkarnya. Dia pun berhasil. Setelah itu, keinginannya pada dunia komputer semakin kuat. Saat berusia 18 tahun, Dell alih profesi. Dia bekerja mencari pelanggan untuk Houston Post. Dell yang saat itu masih sekolah menengah atas menerima gaji sebesar USD18.000 per tahun.
Posisi yang diraihnya saat ini bukan diterima begitu saja. Pencapaian itu didapat melalui keringat dan kerja keras. Memang Dell bukanlah anak keluarga miskin. Ibunya adalah seorang pialang saham, dan ayahnya seorang dokter gigi. Karena itu, tidak heran jika ayahnya menginginkan Dell kuliah di bidang kesehatan. Namun, Dell lebih suka dengan bidang komputer. Hal ini ditunjukkan saat berusia tujuh tahun ketika dia membeli kalkulator pertamanya. Pria kelahiran 23 Februari 1965 ini kemudian mendapatkan mesin teletype saat masih duduk di bangku SMP. Lalu, mesin itu dia program setelah pulang sekolah. Saat berusia 12 tahun, pria bernama lahir Michael Saul Dell ini bekerja sebagai tukang cuci piring di restoran China di Houston,Texas. Dell menerima upah USD2,30 per jam. Pendapatan yang diterima itu dia kumpulkan untuk membeli perangko. Dell kecil memang gemar mengoleksi prangko.
Sukses dalam mengembangkan perusahaannya, tak membuat Dell lupa pada kesejahteraan sesama. Oleh karena itu pada tahun 1999 Dell dan istrinya, Susan, membentuk Michael & Susan Dell Foundation untuk mengelola investasi dan upaya filantropi keluarga Dell. Melalui yayasan, Dell menggunakan sebagian dari kekayaan pribadinya untuk membantu anak-anak di seluruh dunia dengan berfokus pada kesehatan, pendidikan, keamanan, pengembangan generasi muda, dan perawatan anak usia dini, yang pada tahun 2005 memberikan sumbangan lebih dari $ 1 miliar, memberikan jutaan dolar untuk membantu korban tsunami 2004 di Asia selatan. Pada tahun 2006 ia juga menyumbang $ 50 juta kepada University of Texas di Austin.
Dari kegemarannya ini pula, dia mendapat uang pertamanya sebesar USD 1.000 setelah menjual seluruh koleksinya. Dalam usianya yang masih belia, Dell kerap bergonta-ganti pekerjaan mulai menjadi bus boy, bekerja sebagai karyawan di toko perangko dan koin langka, hingga menjadi penjual koran yang menyediakan layanan pemesanan lewat telepon.
Namun, ketertarikan Dell dunia komputer semakin terpatri saat berusia 15 tahun. Setelah bermain dengan komputer di Radio Shack, dia memiliki komputer pertamanya, sebuah Apple II, yang segera dibongkar untuk melihat cara kerjanya. Dell kemudian mencoba merakit kembali komputer yang dibongkarnya. Dia pun berhasil. Setelah itu, keinginannya pada dunia komputer semakin kuat. Saat berusia 18 tahun, Dell alih profesi. Dia bekerja mencari pelanggan untuk Houston Post. Dell yang saat itu masih sekolah menengah atas menerima gaji sebesar USD18.000 per tahun.
Selanjutnya, Dell mulai berbisnis komputer pada 1984 saat berusia 19 tahun dan masih menjadi mahasiswa di Universitas Texas, Austin. Dell kuliah dengan harapan menjadi dokter. Namun, ambisi itu dia tinggalkan dan memulai usaha sendiri, jual beli komputer dengan bendera "PC's Limited" yang dilakukan dari asrama universitas.
Saat itu modal Dell hanya USD1.000 dari hasil penjualan koleksi prangkonya. "Ketika saya mendirikan Dell pada 1984, didasarkan pada premis bahwa Anda bisa menjual komputer langsung kepada pelanggan dengan disesuaikan keinginan mereka. Harganya lebih murah daripada pasar. Itu sudut pandang radikal," ujar Dell seperti dilansir First Job Institute.
Usaha yang dijalaninya tidak lazim. PC's Limited memungkinkan pelanggan menyesuaikan komputer mereka sesuai spesifikasi yang diinginkan. Harga yang ditawarkan jauh lebih rendah dibanding harga pasar. Hal ini bisa dimaklumi mengingat PC's Limited tidak memiliki toko dan tidak perlu membayar perantara. Semua komputer dijual langsung kepada pelanggan dengan menggunakan formulir pemesanan. "Di Dell, kami terus mengevaluasi bisnis untuk mengetahui bagaimana memperbaiki dan sering kali kami melakukan pendekatan kepada konsumen dengan cara yang sama sekali berbeda," tukas Dell.
Interaksi langsung dengan konsumen ternyata dapat dijadikan satu langkah efektif, sehingga PC's Limited diterima baik di masyarakat. Respons ini membuat Dell kewalahan dalam membagi waktu bisnis dan kuliah. Dia pun memutuskan berhenti kuliah dan lebih fokus menjalankan bisnis yang telah dia rintis.
Melihat besarnya antusiasme dari masyarakat membuat Dell melebarkan sayap perusahaannya dengan memproduksi komputer pertama yang diberi nama PC Turbo. Sistem pemasaran dilakukan melalui berbagai majalah komputer dengan menyediakan spesifikasi yang dapat dipilih konsumen. Cara ini membuat PC's Limited dapat meraih pendapat kotor sebesar USD73 juta di tahun pertamanya dan menempatkan diri sebagai satu-satunya perusahaan yang sukses dengan sistem pemasaran seperti itu. Lalu pada 1988, PC's Limited berganti nama menjadi Dell Computer Corporation.
Pada saat itu pula, Dell mulai melakukan sistem layanan di tempat. Pada 1992, kesuksesan Dell menjalankan usaha berhasil membuatnya dinobatkan sebagai CEO termuda dalam sejarah dunia yang memiliki perusahaan besar dan masuk dalam daftar 500 perusahaan top versi majalah Fortune (Fortune 500).
Saat itu Dell berusia 27 tahun. Kemudian pada 2003, Dell Computer Corporation berganti nama menjadi Dell Inc. "Ketika saya memulai perusahaan, sangat banyak ide di luar kebiasaan bisnis konvensional. Jika ada orang yang mengatakan bahwa hal itu tidak akan bisa berhasil, saya tidak benar-benar mendengarkan mereka,"ujarnya.
Pada 2004,Dell mengundurkan diri sebagai CEO dan dia memilih duduk di dewan direksi.Tetapi untuk menyelamatkan perusahaan dari keterpurukan, pada 2007 Dell kembali menjadi CEO, menggantikan Kevin Rolling. Berkat keahlian dan berbagai inovasi yang dilakukannya, produk Dell Inc mengalami banyak perkembangan.
Bukan hanya menjual komputer pribadi (PC), saat ini Dell Inc juga menyediakan layanan penjualan berbagai produk berbasis teknologi informasi seperti laptop, server, media penyimpanan (storage), printer, PDA, MP3, kamera,televisi. Kepiawaian Dell dalam berbisnis tidak perlu diragukan lagi.
Hal ini terbukti dari keberhasilannya menjadikan Dell Inc sebagai salah satu perusahaan komputer terkemuka di dunia, hingga berhasil menduduki peringkat 41 dalam daftar 500 Fortune Companies 2011. Tak hanya itu, Dell juga sukses meraih predikat sebagai salah satu orang terkaya di dunia versi majalah Forbes pada 2011, dengan total kekayaan bersih mencapai USD15 miliar
Tetaplah Semangat ea ^_^
BalasHapusiyah kakak (^_~)
BalasHapus